Deathblessed Exhumation! atas album ke tiga kalian Eleventh Formulae, dengan single mors gloria est, Exhumation kalian berada tepat diatas jurang kematian yg membuka lebar gerbang hitam untuk memudarkan harapan. Eleventh Formulae terdengar berbeda dari magnum opus kalian yg sebelumnya (Opus Death), kali ini lebih aggressive penuh semangat dan lebih raw, tentunya bagaimana proses album ini berlangsung? Siapa saja yang terlibat? dan Apa yg mendasari title Eleventh Formulae?mungkin kalian bisa jelaskan lebih spesifik mengenai Eleventh Formulae
Death Metal Bearer |
Terima kasih. Inisiatif untuk tajuk album ketiga kami sebenarnya
bukan Eleventh Formulae tetapi ternyata bentangan siratan dan suratan
takdir mendorong Bones dan saya untuk memutuskan dengan berani Formula
Kesebelas adalah konsensus atas kegigihan kami dalam mendedikasikan
seluruh jiwa untuk Death metal selama sebelas tahun terakhir.
Eleventh
Formulae bukan sekedar opus tipikal untuk merayakan "ulang tahun"
sebuah band agar tampak lebih senior. Bila Anda bisa membayangkan betapa
elok dan merdunya entitas Kaos dalam Kematian, Eleventh Formulae lahir
dari rahim tersebut.
Seperti yang
sudah tumbuh dalam dua album sebelumnya, Hymn to Your God dan Opus
Death, semua karya kami termanifestasi secara natural. Namun tentunya
manusia tak luput dari sifat ketidakpuasaan, artinya kami selalu mencoba
menyajikan suatu karya yang tentu saja lebih representatif dari dua
karya sebelumnya. Premis album representatif bagi kami tak hanya sekedar
produksi suara tetapi masih banyak faktor lainnya.
Kami
banyak melibatkan seniman dan kamerad bertalenta terdekat kami seperti
Simon (Possession, Saqra's Cult dan Terrifiant) dan kami juga kembali
berkolaborasi dengan Riris yang sebelumnya sudah membantu debut kami.
Sedangkan produksi suara masih dikemudikan Devid Salasughi dan Bable
(Metallic Ass) kemudian artwork secara keseluruhan dieksekusi B. Mors
(Fallenlight).
Cover album kali ini terlihat memikat, dan tentu saja
bersama Mors yang bertanggung jawab atas pengerjaannya. Apakah ada maksud
tertentu dengan gambaran tersebut? mungkin bisa kalian berikan
pencerahan maksud dari cover album kali ini?
Makna dari sampul album yang sudah ada di depan mata publik
sewajarnya bukan milik saya ataupun Bones tetapi tafsir ini murni milik
kalian. Pun bila seseorang memaknai sampul album ketiga begitu memikat
atau sebaliknya membuat hati seseorang justru membuncah, kemungkinan
besar di situ peranan Kaos dalam kehidupan, begitu megah tetapi
membuncah.
Hanya B. Mors bisa
menjawab secara rinci di balik artwork Eleventh Formulae, saya bukan
manusia yang berkapasitas lebih untuk menjawab pertanyaan terkait secara
eksplisit. Namun yang jelas B. Mors benar-benar mampu menelanjangi
setiap definisi dan potensi dari intuisi kami ketika kali pertama saya
dan Bones merepresentasikan visualisasi Formula Kesebelas. Mungkin itu
yang menjadi asas berpikir kami bahwa tidak ada seniman lain di planet
ini yang bisa mengejawantahkan devosi Exhumation bisa sejauh ini dalam
Death metal.
Berbicara mengenai Grave (Gre) mengingat kalian sekarang sebagai duo, setelah sekian tahun bersama pasti begitu berat, bagaimana keputusan ini diambil?
Grave yang mengambil keputusan bukan kami. Mungkin begitu cara hidup
bekerja, ada yang datang mencoba bertahan bak ombak mendesak batu karang
tetapi kemudian menghilang. Pun tidak kah kalian menyaksikan ada
Sebelas ketika kami sekarang berdiri di atas karang?
Mungkin ini adalah pertanyaan yang sering sekali di
tanyakan,apa tujuan utama lahirnya Exhumation hingga sekarang?dan
mengingat Exhumation terlahir dari rahim ug dan merupakan salah satu
band death metal yang berbahaya di indonesia atau bahkan asia, bagaimana
tanggapan kalian terhadap band band death metal yg dilabeli komersil?
Kami hanya mengamalkan amanah Exhumation sejak hari pertama
dilahirkan untuk memanifestasikan Death metal semurni emas. Kali pertama
saya menginisiasi Exhumation tahun 2008 silam, satu hal yang terlintas
dengan mantan gitaris hanya memproduksi musik underground dan extreme
tanpa label Death metal ataupun terminologi musik metal lainnya, dengan
catatan kala itu kami hanya anak muda dungu yang bermodalkan
ketidakwarasan dan kegilaan tanpa alat kritik yang konkret dalam
memaknai musik dan hanya selalu berupaya menjadi paling seram
dibandingkan dengan band lainnya.
Terkait
band metal komersil. Saya dan Bones jelas mengantongi persepsi
komprehensif yang berbeda terkait hal tersebut. Meski dewasa ini saya
semakin tidak perduli karena isu tersebut sama sekali bukan masalah
kami.Namun saya secara pribadi dengan premis konservatif metal yang saya
kembangbiakkan mencoba dengan keras mengerti bila hanya sedikit dari
banyak diehard sadar bahwa Death metal itu bongkahan emas bukan lumbung
emas. Artinya musik metal khususnya Death metal bagi saya memang harus
terus digali bak bongkahan emas yang tidak bisa sembarangan dipungut
dari jalan dan justru bukan diakomodasi untuk komersialisasi. Itu
substansi yang saya pegang teguh sampai saat ini
Namun
di sisi lain, mungkin ini budaya pelaku musik extreme di negara
berkembang seperti Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, lapar akan
hingar bingar metal showbiz atau memandang komersialisasi semacam ini
adalah tatanan menuju pembaharuan dalam industri musik extreme.
Sekali
lagi tidak ada yang salah tidak ada yang benar dan tidak ada yang
absolute dalam musik extreme. Semua punya hak yang sama untuk bebas
memilih bibit yang mana harus ditanam.
Bila umat Muslim girang ke masjid, Kristiani damai di Gereja dan lainnya, sama halnya dengan Exhumation yang menjadi pedoman hidup kami. Exhumation membentuk cara kami mempersepsikan sesuatu hal, mempermudah cara bersosialisasi, menjamin kemerdekaan kami untuk bertindak segila apapun dan segala hal yang begitu arif dalam hidup lainnya.
Exhumation Logo |
Estetika dalam bermusik ataupun berkesenian,menurut saya memang
perlu suatu kegilaan dan kekacauan dalam diri untuk menghasilkan karya
yang memuaskan,anyway diluar dari kesibukan kalian di Exhumation,apakah
ada kesibukan dari kalian yang berkecimpung dalam dunia seni?
Saya tidak terlalu ingin skeptis dengan apa yang sedang digali Bones, karena saya sangat menghargai privasi, yang saya tahu dia memiliki hasrat yang sangat tinggi terhadap suatu hal yang berbau magis kemudian memanifestasikannya ke dalam karya seni.
Eleventh Formulae akan segera dirilis oleh Pulverised Records, salah satu label terbaik selama satu dekade lebih dalam skena metal. bagaimana Exhumation menjalin hubungan yg begitu baik dengan Pulverised Records?
Interaksi kami mulai 2010 lalu. Kami mencoba komunikasi dengan Pulverised Records dengan koridor networking alias kami meminta sedikit bantuan Shyaithan Impiety dan Ashir Infernal Execrator untuk menyerahkan demo kami kala itu ke Pulverised.
Singkat
cerita mereka menolaknya, kemudian kami terus meyakinkan label dalam
beberapa tahun berikutnya dan membuktikkan kekacauan dan kegilaan kami
memang pantas di mata Pulverised Records. Akhirnya pihak label sepakat
untuk meminang kami usai menyaksikkan seremoni kami dalam rangkaian tur
Opus Death 2014 lalu. Mungkin kami mujur bak mimpi setiap diehard, label
impian menyaksikkan kegilaan kalian di podium kemudian meminang
kalian.
Picture By Jarza |
Positifkan semua rencana kalian!!!mutlak pasti
kalian menyusun rencana untuk terbang dan kembali menjalankan ibadah
tour kalian,di album ini apakah ada hal berbeda dalam rencana tour dari
album album sebelumnya?
Mungkin ini agak terdengar blak-blakan tetapi memang harus dinyatakan menanggapi kalian sebagai band ug, hal apa yang paling mengganggu dari para maniacs? dan apa tanggapan kalian atas apa yg kalian capai sekarang? adakah kerisauan di dalamnya?
Adalah cara sebagian orang mempersepsikan Exhumation sebagai
produk ataupun barang dagangan lainnya dalam konteks mereka punya banyak
harapan bisa membeli kami dengan Rupiah, mengajak kami bermain dalam
satu acara dengan satu catatan "Berapa fee untuk 7 lagu Exhumation?".
Mungkin itu salah satu budaya di sini, sangat lazim, saya coba
memaknainya meski hal itu terjadi beberapa tahun lalu hingga sekarang.
Bila ada barang yang tidak bisa dibeli dengan uang, itu Exhumation, band
ini tidak ternilai pundi bagi saya secara spiritual. Kami bukan parodi
harus menghibur sebuah podium yang dipenuhi spesies seperti itu.
Kami
tidak pernah berharap lebih dengan Exhumation, apa yang diraih itu
hanya secuil bonus yang wajar diterima karena kami melakukan hal ini
sepenuh hati. Tidak pernah ada kegundahan di hati kala kami bersama
Exhumation di atas ataupun di bawah podium, kami memaknai semuanya sama
dan setara kala ada Exhumation di pundak kami. Kami juga tidak pernah
terlintas sejengkal pun untuk mundur dari medan perang Exhumation. Pun
bila ada waktunya berhenti, itu bukan sinyal bendera putih tetapi trofi
sudah di tangan dan saat yang tepat untuk meninggalkan keramaian lalu
mengendap dalam kesunyian. Mors Gloria Est!
Last Opus menjadi penutup dari semua rangkaian cerita Opus Death,kalian membuat sebuah penutup dengan hikmat di Yogyakarta sampai akhirnya terlahirlah Eleventh Formulae, apakah Exhumation menyimpan rencana Party Rilis untuk membuka gerbang Eleventh Formulae?
Sampai saat ini kami belum menemukan weton yang tepat terkait "Release Party". Mungkin lantaran kami terlalu sibuk memikirkan agenda Exhumation lainnya. Saya kira lepas debut Hymn to Your God, kami bukan lagi seperti "Release Party band". Pun bila ada suatu plot untuk mengapresiasi Formula Kesebelas, semestinya itu menjadi invitasi bagi kalian semua untuk merayakan kemenangan bersama Exhumation.
Picture by Jarza |
Sesuai dengan title album ke tiga
kalian,pertanyaan kesebelas menjadi pertanyaan terakhir dari
kami,bagaimana tanggapan kalian mengenai agama, kemanusian, kehidupan
dan kematian?dan dimana kita bisa order Eleventh Formulae?
Semuanya memiliki derajat yang sama di depan mata Kematian bila
kita memaknainya tanpa mendiskriminasi salah satu entitas di atas.
Eleventh
Formulae bisa dipesan melalui Pulverised Records untuk format CD dan
VINYL. Kemudian narahubung untuk format kaset bisa melalui Mastema Musik
dan Lycanthropic Chants. Kami akan menambah edisi terbaru untuk format
kaset, sila ditunggu kabar baiknya.
Terima Kasih banyak sudah meluangkan waktu untuk interview dengan Blogzine ini!!!Kalimat terakhir untuk menutup Interview ini?
Terima kasih banyak sudah menyokong kami.
DEATH TO EXHUMATION. EXHUMATION TO DEATH!
Photographi by Rudi Wicaksono |
Contributor question by DM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar