Journal singkat Blackdust Showcase 2022

Logo Blackdust Records

Tanggal 16 di bulan penghujung tahun, saya bersama teman saya berangkat menuju ibu kota menggunakan kereta api pukul 13.55 siang hari untuk menjadi saksi pertama dan mungkin kali terakhir sebuah Label Records berbasis Hardcore Punk lokal membuat sebuah Showcase.
Sampai di stasiun gambir pukul 16.55, di sambut hujan rintik di Jakarta. Rencana menuju Rossi Musik Fatmawati menggunakan ojek online motorpun akhirnya gagal karna kami takut di tengah perjalanan hujan semakin besar, dengan keterbatasan pengetahuan kami soal angkutan umum di Jakarta akhirnya kami memutuskan sesegera mungkin untuk order Ojek Online mobil. Tak lama kemudian datanglah orderan mobil tersebut, akhirnya kami berdua berangkat, dengan kesepakatan bersama kami menuju penginapan terlebih dulu karna waktu cek in hanya dibatas sampai jam 10 malam saja, karna kami khawatir pesanan penginapan itu gagal karna terlambat nantinya, sekaligus untuk menyimpan barang kami yang agaknya akan mengganggu nantinya di venue.

Ya, ucapan selamat datang di oleh Jakarta adalah hujan rintik ditambah kemacetan khas di jam pulang kerja ibu kota menambah romantisme jalanan penuh kesal. Dalam hati, ah pasti kita berdua bakal telat sampai venue dan tertinggal 2 atau 3 band yang gak mungkin kita berdua tonton. 90 menit kurang lebih kami berada di jalan sampai akhirnya kami sampai di penginapan. Rampung kami menaruh tas dan barang barang milik kami, kamipun berjalan sedikit untuk mencari warung nasi sekitaran penginapan untuk mengisi perut kami yang sudah keroncongan sejak di kereta tadi. Selesai makan kamipun bergegas memesan angkutan online kali ini karna hujan sudah mereda kami sendiri sendiri menggunakan ojek online motor. 

Sampailah kami di Rossi Musik Fatmawati, seturun nya kami dari motor dan membayar ojek online saya di sambut oleh senyuman salah seorang teman rantauan asal padang yamg merantau ke Bandung untuk bekeeja yang ternyata dia pun baru saja sampai venue karna dari Bandung juga terjebak macet di jalan.
Setelah kami ngobrol sebentar kami berjalan masuk menuju venue, menyapa teman teman yang sudah sampai di sana sekaligus bertemu dengan teman yang juga sudah janjian sejak lama untuk bertemu di sana, menukar tiket dan bertanya tanya pada teman tentang acara nya. Benar saja, saya dan teman saya terlambat dan gak bisa menyaksikan show Bored dan Crittical Issues, fukkk! Padahal saya sangat penasaran dengan dua band tersebut, tapi okay lah karna line up malam itu semua band mau saya saksikan.


Photo by Marun 

Tidak berselang lama setelah saya menukar tiket dan menyempatkan berbincang dengan teman teman di situ, teriakan untuk mengajak masuk merangsang telinga saya "Zip...zip nih". Gak banyak pikir panjang, saya dan teman teman saya bergegas masuk untuk menyaksikan band Hardcore yang saya juga tunggu tunggu. Setalah kami di dalam Zip sudah bersiap, tanpa basa basi Yanuar dkk melepaskan Intro yang sangat familiar di telinga saya, hentakan suara sner drum layaknya tentara sedang berlarian dan distorsi yang mengaung ala band band 80's Hardcore di lepas oleh Zip. Membuka show nya dengan begitu agresive, mereka memainkan sekitar 6 sampai 7 lagu seperti Target Practice, Bastard Brew dan satu lagu cover. Baru saja saya melihat aksi Zip saya begitu senang, atmospher malam itu di Rossi Musik begitu mempesona, keringat tipis tipis pemanasan pun mulai keluar dari tubuh saya yang menandakan ini baru saja dimulai!

Selesai aksi Zip, saya keluar sejenak untuk mencari angin karna di dalam sangat panas, sambil ngobrol ngalor ngidul bersama teman teman saya pun berkeliling mencari lingkaran alkohol yang sayapun tak kunjung bertemu, bertanya ke teman teman dekat di sana ternyata membeli nya pun jauh, shit.

Tak berselang lama, lalu Massakre mengambil alih. Mereka bersiap, sayapun kembali masuk ke dalam untuk menyaksikan mereka, meski saya bisa terbilang cukup sering menyaksikan mereka tapi sepertinya rugi kalo ga nonton juga.

Massakre memainkan set list nya dari Ep Morbid Extinction mereka yang baru saja rilis di bulan juni lalu. Distorsi tebal, pukulan drum khas Stenchcore ,di tambah vokal yang growl membuat malam itu semakin panas. Lagu demi lagu mereka mainkan dengan sempurna malam itu. Sebelum lagu terahir saya keluar karna saya gak kuat nahan keringat di dalam, alhasil saya keluar meninggalkan teman teman yang masih di dalam untuk mencari angin.
Di luar saya menyempatkan diri untuk ngobrol ngobrol bersama teman teman, melihat lihat lapakan dan membeli salah satu rilisan di sana.

Kali ini giliran Hellowar lah yang harus bertanggung jawab atas font mereka yang tertempel di pamflet Blackdust Showcase. Ah, inilah band yang saya tunggu, meskipun mereka masih bersiap siap, saya lebih dulu masuk. Bersiasat agar saya bisa dapat saf paling depan untuk bisa ikut serta sing a long lagu mereka.
Suara sound distorsi mereka sudah keluar, seakan mengejewantahkan kehadiran mereka di tengah panas nya Rossi Musik malam itu. Ya, membuka dengan lagu Epidemi, saya bersama teman teman saya di barisan paling depan ikut bernyanyi, lompatan lompatan moshing di tambah pogo liar di blakang begitu enerjik, sayapun beberapa kali kena hantaman tapi itu sama sekali gak membuat saya mundur dari depan. Sampai di lagu Punk Cinta Damai selesai, saya menyerah dan akhirnya mundur dari barisan depan, sayapun gak tuntas menyaksikan Kerbau Perang mengambil alih panggung malam itu dan lebih memilih untuk keluar duluan.

Photo by Penulis

Setelah Hellowar selesai, waktunya band yang semua orang di sana menunggu aksi panggung nya. Yap, Sial. 
Band asal Singapunx yang juga sedang melakukan Tour di Indo sedang bersiap, semua orang di luar merangsak masuk, mungkin ini lebih penuh dari band band sebelumnya, lebih penuh sesak. Lagu demi lagu di mainkan,sampai berkumandang lagu Tikam Lidah, Tari Pemusnah Kuasa, Hasta dan banyak lagi. Moshing, Pogo yang begitu liar, stage diving, menjadi pemandangan yang begitu mempesona malam itu. Sampai akhirnya mereka mentutaskan tugas mereka di Jakarta yang sekaligus kota pembuka Tour mereka di Indo.

Tak terasa memang, selesai Sial saya dan teman teman keluar, bersitirahat, ngobrol ngalor ngidul, sampai akhirnya kami memutuskan untuk lebih dulu pulang ke penginapan karna tubuh sudah terasa lelah. Akhirnya saya dan teman teman berpamitan dengan teman teman di sana.

Hati saya begitu senang bisa menjadi saksi Blackdust Showcase, mungkin ininkali pertama dan terakhir label Records Bangsat ini membuat showcase. Malam itu seakan rasa kesal di tengah kemacetan di Jakarta tadi hilang begitu saja, show yang begitu intim di gelar begitu saja oleh Blackdust Records, label Records kawakan yang selalu saja punya stock band band bagus, merekomendasi band band Hardcore yang selalu bagus. Semoga, di waktu waktu selanjutnya akan adalagi show seperti ini di manapun dan siapapun yang membuat. Bukan saja di Jakarta, Bandung atau kota kota besar yang lain, saya harap suatu saat saya dan teman temanpun bisa membuat show seperti ini di kota sendiri.

Terimakasih Blackdust Records, Panjang umur selalu!


Photo by Penulis

Photo by Penulis

Instagram : @blackdustrecords



salam
Penulis



RINGKASAN ABOMINATION OVER JAVA 2022

Setelah kita semua dihantam pandemik selama kurang lebih dua Tahun, akhirnya tahun 2022 Incinerated kembali membangun jadwal dan merealisasikan agenda Tour mereka setelah tertunda pasca debut rilis Album mereka yang bertajuk "Stellar Abomination".  Delapan kota deal dan menyetujui kedatangan Incinerated dalam lawatan Tournya di setiap akhir pekan pada bulan Oktober & November, Seperti Surabaya, Batu, Kediri, Solo, Semarang, Yogyakarta, Tangerang dan Bogor. Beberapa kota tersebut adalah kota baru untuk Incinerated untuk didatangi.

Flyer by Y.F

Bulan Tanggal tujuh di Bulan Oktober, mereka berangkat menuju tiga kota pembuka di Jawa Timur.
Surabaya menjadi kota pertama untuk mereka datangi, Surabaya cukup mengejewantahkan cuaca panasnya dengan line up yang begitu agressive seperti Marax, Deathroned, Dissposed, Unscared, Bloodfed, Slugs dan Dissident. Malam yang cukup panas, walopun di luar Venue gerimis turun cukup lama, tapi arak dan obrolan - obrolan teman teman di sana yang begitu Intens menjadikan malam itu sempurna untuk kota pertama Incinerated. Sampai di penghujung, Incinerated menggeber dengan enam lagu dalam setlist nya. Singkatnya, setelah acara selesai Incinerated bersama rekan rekan dari Surabaya menuju tempat Makan dan untuk beristirahat, menyimpan energi untuk besok.

Keeseokan harinya, Pada siang hari mereka berangkat menuju batu. Tepat dihari ke tujuh, Incinerated datang ke kandang Singa yang baru saja tertimpa musibah, (RIP Kanjuruhan).
singkat saja, mereka sampai di Venue sore hari menjelang malam. Sangat berbeda dengan Surabaya kemarin, kota Batu sangat dingin di tambah Venue yang dibuat oleh Ciwen dan rekan Titik Dua Kolektif di tengah kebun sayur milik warga, sangat menarik hasrat untuk menenggak arak sekedar menghangatkan suhu tubuh. Moor, Deafen, Intracranial, Down of Impurity dan Deathroned menjadi Line Up di kota Batu kala itu.
Setelah acara selesai, Incinerated bersama Ciwen dan rekan rekan Titik Dua Kolektif menuju tempat istitahat, sayang sekali, setelah Batu salah satu member Incinerated harus lebih dahulu pulang dan akan show dengan empat orang karna satu dan lain hal.

Show must go on, Tour tetap berlanjut. Keesokan hari nya Incinerated berangkat ke terminal menuju Kota terahir di Jawa Timur yaitu Kediri. Sebuah insiden terjadi ketika Incinerated menujur ke Kediri setelah Batu yang mengakibatkan keterlambatan yang agak sedikit parah memakan waktu, tapi sesampai nya di sana, Incinerated tetap disambut dengan begitu baik oleh Dodo dan rekan rekan Endless Riot. Tak makan waktu begitu lama, Incinerated membuka Lapakan niaga mereka dan melakukan show mereka di kota terahir Jawa Timur.

Photo by Titik Dua Kolektif

Pekan berikutnya, Incinerated melanjutkan perjalanan Tour mereka ke Solo dan semarang. di tanggal 15 Oktober, Incinerated berangkat pagi hari dari Cirebon menuju kota Solo, sore hari sesampai di Solo Incinerated di sambut hangat oleh mas Beni dan rekan rekan Alengka Management. Karna waktu yang mepet, dari Stasiun Purwosari  Incinerated berangkat menuju venue untuk melakukan cek sound dan lanjut malam harinya Incinerated Bersama Gloom, Deathroned, Monster Kid, menyalakan api untuk kota Solo yang begitu ramah menyambutnya. Selesai acara, Incinerated bersama mas Beni dkk Alengka menuju tempat Istirahat, dengan arak khas jawa yang ramah di namai Gedang Khlutuk, Incinerated bersama mas Beni dan rekan rekan menghabiskan malam dengan obrolan obrolan hangat.

Esok siangnya berangkat menuju Semarang dengan bus umum, tak makan waktu begitu lama karena jarak Solo - Semarang tak begitu jauh Incinerated sampai di Semarang, lalu lanjut menuju ke rumah teman kami (Dodi) untuk beristirahat sebelum show. Dodi dan rekan rekan Pinggiran Kota Kolektif lah yang membantu Incinerted membuka titik tour di Semarang, dengan Studio Gigs yang begitu intim bersama Crush Off, Ventor, Slakter, Incinerated membawa panas nya kota semarang dengan api yang menyalak malam itu, bertukar energi dengan putaran gedang khlutuk yang tiada henti.
Selesai dari Semarang, Incinerated punya waktu istirahat lumayan panjang singkatnya sampai tanggal enam November Incinerated berangkat ke Yogyakarta untuk kota enam mereka.

Gloria Nox Aeterna, itulah nama acara di Yogyakarta. Berangkat dari Cirebon pukul tiga dini hari Incinerated sampai di Yogyakarta pukul dua belas siang. Langsung menuju Venue untuk melakukan Cek Sound, kami di sambut ramah tamah oleh Yoga, Okta dkk di Yogyakarta. Incinerated bersama Doldrey, Nokturnal, Durga, Masakre, dan Deathroned menuntaskan tugas nya di Yogyakarta. Begitu hangat malam itu, bertemu rekan rekan di Yogyakarta dengan obrolan, dan di tambah minuman yang terus tiada habisnya.

Selesai dari Yogyakarta, pekan berikutnya Incinerated berangkat menuju Tangerang dan Bogor. Dua kota terakhir untuk Abomination Over Java Incinerated Tour. 

Dua belas November Incinerated melanjutkan Tournya berangkat menuju Tangerang - Bogor. karna satu dan lain hal Y.N absen untuk Tangerang - Bogor maka sesi live show Incinerated di isi oleh Inferno. 


Photo by Gloria Nox Aeterna

Photo by Gloria Nox Aeterna

Sampai di Tangerang Incinerated langsung menuju Venue (Jogja Studio), Studio kawakan yang sering di pakai untuk beberapa band Tour menurut Beryl dkk Tangerang di sana. Malam itu atmosphere Tangereang yang panas di isi line up dengan beberapa band seperti Dishold, Malam Jumat, Extreme Hate, Molenvlien. Beberapa botol homer hasil belanjaan bos Beryl dkk pun menjadi tambahan penghangat malam itu. Beres, Incinerated dkk Tangerang pun di ajak untuk berkuliner nasi Jagal malam itu sebelum akhirnya beristirahat di kediaman Bimo.

Esok sore hari di bawah mendung nya langit Tangerang, Incinerated berangkat menuju Bogor. Kota terahir dalam lawatan Tour Abomination Over Java. Bertepatan dengan Showcase Gutless Recs, Incinerates juga di bantu oleh Yogga Beges, dan Latif untuk show mereka di Bogor. Bersama Infitar, Finsmooth dll nya Bogor yang hujan sejak siang hari menjadi hangat, sampai di penghujung waktu acarapun selesai dengan ssempurna, tidak ada insiden apapun ataupun issue apapun di sana. Bogor menjadi kota terakhir yang begitu hikmat untuk Abomination Over Java Tour Incinerated.

Incinerated melakukan Tour secara mandiri tanpa sponsor apapun dan darimanapun, bermodalkan Komunikasi dan koneksi, uang pribadi masing masing member dan perniagaan seperti merch & rilisan yang mereka punya, mereka berangkat dengan esensi Underground yang masih mereka percaya.

Tulisan ini benar benar sesederhana mungkin dan sesingkat mungkin, sedikit atau mungkin kecil bentuk nya rasa Terima Kasih Incinerated, tulisan ini mewakili didedikasi untuk semua teman - teman yang dengan tulus hati membantu membuka jalur atau titik untuk tour Incinerated. Maaf jika ada nama orang, Tempat, Kota, Kolektif atau apapun yang tidak kesebut namanya.

Terima Kasih banyak, Semoga Incinerated bisa kembali ke kota teman - teman tadi atau bahkan bisa menambah daftar kota untuk tour tour selanjutnya. 

Photo by Titik Dua Kolektif

Photo by Fadhil (Gone Blind Recs)

Salam
- Penulis


DEATHRONED

Surabaya Death Metal unit, Deathroned . Bergerilia di bawah tanah sejak tahun 2015, mereka mengawali debut Demo mereka ditahun 2016 lalu Spl...